Cost Classification for Decision Making
(Ryan Putera Pratama Manafe)
(Ryan Putera Pratama Manafe)
Biaya dapat diklasifikasikan untuk pengambilan keputusan. Biaya adalah elemen penting dari banyak keputusan bisnis. Untuk tujuan pengambilan keputusan, biaya biasanya diklasifikasikan sebagai berikut: differential cost, opportunity cost, and sunk cost.
Keputusan melibatkan memilih antara berbagai alternatif. Dalam bisnis, setiap alternatif akan memiliki biaya dan manfaat tertentu yang harus dibandingkan dengan biaya dan manfaat dari alternatif lain yang tersedia. Perbedaan biaya antara dua alternatif dikenal sebagai differential cost. Perbedaan pendapatan antara dua alternatif dikenal sebagai differential revenues. Differential cost meliputi kenaikan biaya (incremental cost) dan menurunkan biaya (decremental cost). Secara umum perbedaan (differential costdan differential revenues) antara alternative-alternatif yang ada itu relevan dalam pengambilan keputusan. Item-item yang sama pada semua alternatif dapat diabaikan.
Konsep differential cost yang dimiliki akuntan dapat dibandingkan dengan konsep marginal cost para ekonom. Berbicara tentang perubahan dalam biaya dan pendapatan, para ekonom menggunakan konsep marginal cost and marginal revenue. Pendapatan yang bisa diperoleh dari penjualan 1 unit tambahan disebut pendapatan marjinal, dan biaya yang terlibat dalam memproduksi satu unit tambahan disebut biaya marjinal. Konsep marginal cost para ekonom pada dasarnya sama dengan konsep diferensial diterapkan pada satu unit output.
Description | Retailer Distribution (Present) | Direct Sale Distribution (Proposed) | Differential Costs and Revenues |
Revenue (variable) | $700,000 | $800,000 | $100,000 |
--------- | --------- | --------- | |
Cost of goods sold (V) | 350,000 | 400,000 | 50,000 |
Advertising (V) | 80,000 | 45,000 | (35000) |
Commissions (F)* | -0- | 40,000 | 40,000 |
Warehouse depreciation (V)** | 50,000 | 80,000 | 30,000 |
Other Expenses (F) | 60,000 | 60,000 | -0- |
---------- | ---------- | ---------- | |
Total | 540,000 | 625,000 | 85,000 |
---------- | ---------- | ---------- | |
Net Operating Income | $160,000 | $175,000 | $15,000 |
======= | ======= | ======= | |
*F = Fixed **V = Variable |
Menurut analisis di atas, differential revenues adalah $ 100.000 dan differential cost adalah $ 85.000, menghasilkan differential net operating income positif sebesar $ 15.000 dalam rencana pemasaran yang diusulkan. Net operating income dalam distribusi ini adalah $ 160.000, sedangkan net operating income pada penjualan langsung door to door diperkirakan menjadi $ 175.000. Oleh karena itu metode distribusi penjualan langsung door to door lebih disukai, karena akan menghasilkan $ 15.000 net operating income yang lebih tinggi. Perhatikan bahwa kita akan tiba tepat pada kesimpulan yang sama dengan hanya berfokus pada differential revenues, differential cost, dan differential net operating income, yang juga menunjukkan keuntungan operasional bersih sebesar $ 15.000 untuk metode penjualan langsung. Perusahaan dapat mengabaikan biaya lainnya sebesar $ 60.000. Karena tidak berpengaruh pada keputusan. Jika itu telah dihapus dari perhitungan, metode penjualan door to door masih akan disukai karena lebih menguntungkan $ 15.000. Ini adalah prinsip yang sangat penting dalam akuntansi manajemen.
Definisi:
Opportunity Cost adalah keuntungan potensial yang diberikan ketika salah satu alternatif yang dipilih atas yang lain. Untuk menggambarkan konsep penting, perhatikan contoh berikut:
Contoh 1:
Safitri memiliki pekerjaan paruh waktu yang membayarnya Rp 200.000 per minggu saat menghadiri kuliah. Dia ingin menghabiskan satu minggu di pantai selama liburan trimester, dan bosnya telah setuju untuk memberinya waktu off, tapi tanpa membayar. Rp 200.000 dalam upah yang hilang akan menjadi opportunity cost mengambil seminggu off berada di pantai.
Contoh 2:
Misalkan Frangki sedang mempertimbangkan investasi sejumlah besar uang dalam tanah yang akan dibangun menjadi toko di masa depan. Daripada menginvestasikan uangnya di tanah, perusahaan bisa menginvestasikan di surat berharga (sekuritas). Jika tanah tersebut diperoleh, opportunity costnya adalah pendapatan investasi yang bisa terealisasi jika sekuritas yang sebelumnya dipilih.
Contoh 3:
Nia bekerja di sebuah perusahaan yang membayarnya Rp 30.000.000 per tahun. Nia berpikir untuk meninggalkan perusahaan dan melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana. Selama berkuliah Nia tidak mendapatkan lagi gajinya sebesar Rp 30.000.000. Gaji yang hilang ini menjadi opportunity cost mencari pendidikan lanjutan.
Opportunity cost biasanya tidak dimasukkan dalam catatan akuntansi organisasi, tetapi merupakan biaya yang harus secara eksplisit dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang dibuat. Hampir setiap alternatif memiliki beberapa opportunity cost yang melekat padanya.
Sunk Cost
Definisi:
Sunk Cost adalah biaya yang telah dikeluarkan dan yang tidak dapat diubah oleh keputusan yang dibuat sekarang atau di masa depan., perhatikan contoh berikut:
Contoh:
Sunk cost tidak dapat diubah oleh keputusan apapun. Ini bukan differential cost dan harus diabaikan dalam pengambilan keputusan. Untuk menggambarkan sunk cost, asumsikan bahwa sebuah perusahaan membeli sebuah mesin seharga Rp 50.000.000 tahun lalu. Mesin ini digunakan untuk membuat produk usang yang sekarang sudah tidak lagi dijual. Meskipun di pembelian mesin ini mungkin tidak tepat, tidak ada jumlah uang sebagai bentuk penyesalan yang dapat membatalkan keputusan itu. Dan merupakan suatu kesalahan untuk terus membuat produk usang demi memulihkan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mesin. Singkatnya, Rp 50.000.000 telah dibayarkan untuk pembelian mesin dan tidak dapat menjadi differential cost dalam pengambilan keputusan di masa depan. Untuk alasan ini, biaya tersebut disebut sunk cost dan harus diabaikan dalam pengambilan keputusan.
Reference:
____. Cost Concept in Decision Making, [online]. Available from: http://220.227.161.86/21521sm_finalnew_vol2_cp2.pdf. [Accessed: 1st April 2013]
Garrison. 2011. Managerial Accounting: An Asian Perspective. McGraw-Hill
0 comments:
Post a Comment